BALIKPAPAN – Di balik suara sirine yang melaju kencang di jalanan, ada sosok sederhana yang menjadi penopang harapan bagi banyak orang. Ia adalah Heru Juli Arbani, sopir ambulans Yayasan Sedekah Peduli Bangsa (Sepansa), yang selama lima tahun terakhir mendedikasikan dirinya mengemudi demi membantu masyarakat yang membutuhkan transportasi medis.

Motivasi dari Hati
Heru mengaku motivasinya sederhana: meringankan beban keluarga pasien, terutama mereka yang kurang mampu.
“Akomodasi kesehatan sering kali jadi beban berat bagi keluarga pasien. Saya ingin ada di barisan orang yang bisa membantu,” ungkapnya.
Meski begitu, pekerjaannya tidak lepas dari tantangan. Ia masih ingat betul momen menegangkan saat pertama kali mengantar pasien dalam kondisi kritis. “Rasanya menakutkan sekali. Prinsip saya, jangan sampai gagal. Saya harus bisa memastikan pasien sampai rumah sakit dengan selamat,” tuturnya.
Lebih dari Sekadar Mengemudi
Bagi Heru, menjadi sopir ambulans bukan sekadar mengantar pasien. Ia juga merawat kendaraan agar selalu siap dipanggil kapan saja. “Ambulans tidak mengenal jadwal. Semua panggilan sifatnya darurat, jadi kesiapan kendaraan itu nomor satu,” jelasnya.
Dalam kesehariannya, Heru menyimpan banyak kisah yang membekas. Ia pernah merasa terharu saat melihat keluarga pasien menangis lega, hingga menghadapi peristiwa unik ketika salah satu keluarga pasien tiba-tiba kesurupan di dalam ambulans. Bahkan, ia tak jarang tertawa sendiri saat menemui pengendara dengan perilaku lucu di jalan.

Kendaraan Darurat, Kendaraan Berbagi
Selain untuk layanan medis, ambulans Sepansa juga digunakan dalam berbagai kegiatan sosial, mulai dari program Jumat Berkah, pembagian sembako, hingga aksi kemanusiaan lainnya.
“Ambulans ini bukan hanya kendaraan darurat, tapi juga kendaraan berbagi,” tambahnya.
Namun, tantangan tetap ada. Kemacetan, kondisi jalan, hingga perilaku pengendara yang abai sering menjadi hambatan. Meski begitu, Heru selalu mengedepankan kesabaran. “Kuncinya sabar. Kita membawa nyawa orang, jadi harus bisa mengendalikan emosi dan tetap fokus,” tegasnya.

Pesan untuk Masyarakat
Heru juga menitipkan pesan penting bagi pengguna jalan: hormati ambulans. “Kalau dengar sirine, tolong beri jalan. Nyalakan sein kiri atau kanan supaya kami bisa membaca jalur. Satu detik saja bisa menyelamatkan nyawa orang lain,” pintanya.
Kepada generasi muda, ia berpesan agar tidak lelah menebar kebaikan. “Kebaikan itu pasti kembali ke kita. Jangan pernah ragu menolong orang lain, sekecil apa pun,” ucapnya penuh keyakinan.
Dari balik kemudi ambulans, Heru Juli Arbani membuktikan bahwa kerja kemanusiaan tidak harus lahir dari profesi besar. Dengan ketulusan, keberanian, dan kesabaran, ia menjadi bagian penting dari perjalanan banyak orang menuju keselamatan.(Far)
📍 NETIZEN BORNEO — Suara Warga Kalimantan, Mata Hati Borneo
🌐 Website: www.netizenborneo.com
📱 Instagram & Threads: @netizen_neo
🎥 TikTok: @netizen__neo
📞 WhatsApp Redaksi: 0896-4642-1855
✉️ Email: netizen.neo@hotmail.com