BANJARMASIN — Beberapa korban kebakaran di kawasan Kuin Pangeran, Banjarmasin Utara, mulai membersihkan puing-puing sisa kebakaran. Salah satunya, Saidah dan keluarganya, tampak mengais sisa bangunan untuk mencari barang yang masih bisa digunakan.
Saidah mengatakan, rumahnya terbakar saat ia dan keluarga sedang menginap di rumah kerabat. “Pas kejadian itu kosong. Anak-anak ulun satu ke rumah keluarga, satunya lagi ke rumah mertuanya karena anyar kawin. Kada sempat menyelamatkan apa-apa, hanya piring yang masih kawa,” ujarnya, Selasa (8/10/2025).
Empat Rumah Hangus, Penyebab Belum Diketahui
Kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Pangeran itu menghanguskan empat rumah. Hingga kini, petugas belum memastikan penyebab pasti kebakaran. Api baru bisa dipadamkan setelah hampir dua jam oleh Disdamkarmat dan relawan. Peristiwa tersebut membuat 14 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Musibah ini kembali membuka luka lama tentang lemahnya sistem mitigasi kebakaran di Kota Banjarmasin. Pemerintah memang sigap menyalurkan bantuan, namun langkah itu tetap bersifat reaktif — datang setelah api padam, bukan sebelum percikan muncul.
Pemerintah Serahkan Bantuan
Asisten I Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Banjarmasin, Machli Riyadi, menyerahkan bantuan logistik dan uang tunai kepada enam kepala keluarga terdampak. “Atas nama Pemerintah Kota Banjarmasin, kami turut berbelasungkawa. Semoga bantuan ini meringankan beban warga,” ujarnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Banjarmasin, Nuryadi, menambahkan bahwa bantuan mencakup sembako, matras, kompor gas, terpal, serta uang tunai Rp3 juta per kepala keluarga, dan tambahan Rp500 ribu dari Baznas. “Begitu data dari Tagana kami terima, kami langsung bergerak,” katanya.
Peringatan yang Berulang
Machli mengingatkan pentingnya kehati-hatian di permukiman padat yang banyak menggunakan bahan kayu. “Warga harus waspada terhadap sumber api dan arus pendek listrik,” ucapnya.
Namun tanpa tindakan konkret seperti peremajaan jaringan listrik dan penyediaan alat pemadam di tiap RT, imbauan tersebut hanya akan menjadi slogan tahunan.
Legislator Desak Peremajaan Kabel
Anggota Komisi III DPRD Banjarmasin, Hari Kartono, menyoroti lemahnya pencegahan kebakaran di kota itu. “Banjarmasin ini banyak rumah kayu, jadi kalau terbakar cepat merambat. Pemerintah perlu serius memperbarui kabel listrik,” ujarnya.
Ia juga menyoroti dugaan bahwa kebakaran berasal dari rumah seorang penghuni dengan gangguan jiwa (ODGJ). Menurutnya, Dinas Sosial perlu aktif melindungi warga rentan. “Kalau benar dari ODGJ, pemerintah harus hadir. Mereka perlu ditempatkan di tempat yang aman,” tegasnya.
Saatnya Berpindah dari Reaktif ke Preventif
Kebakaran di Kuin Pangeran seharusnya menjadi peringatan keras bagi Pemkot Banjarmasin. Kota ini memerlukan sistem tanggap darurat yang berjalan sebelum bencana terjadi. Tanpa langkah preventif, setiap bantuan hanya akan menjadi plester di luka lama yang akan kembali terbuka saat api berikutnya menyala.(BNJ)
📍 NETIZEN BORNEO — Suara Warga Kalimantan, Mata Hati Borneo
🌐 www.netizenborneonews.com
📱 Instagram & Threads: @netizen_neo | Threads
🎥 TikTok: @netizen__neo
📘 Facebook: Netizen Borneo
📩 Email Redaksi: netizen.neo@hotmail.com
💬 WhatsApp Redaksi: Chat Sekarang