KOTAWARINGIN TIMUR — Kasus penemuan jasad bayi laki-laki di Kecamatan Tualan Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, akhirnya terungkap. Polisi mengamankan remaja 18 tahun berinisial P, yang ternyata ibu kandung dari bayi malang tersebut.
Kasatreskrim Polres Kotim AKP Iyudi Hartanto menjelaskan, peristiwa itu bermula dari laporan warga bernama MR (56) pada Senin (22/9). Awalnya, saksi mengira benda yang terlihat di area perkebunan kelapa sawit belakang rumahnya hanyalah boneka. Namun setelah diperiksa lebih dekat, ternyata itu adalah jasad bayi laki-laki.
“Setelah laporan diterima, kami bersama Polsek Parenggean langsung menyelidiki. Hasilnya, diketahui bayi itu adalah anak dari tersangka P yang melahirkan seorang diri di rumah,” ujar Iyudi dalam konferensi pers, Senin (6/10).
Polisi mengungkap, P melahirkan pada Jumat (19/9) sekitar pukul 08.00 pagi di kamar mandi rumahnya. Karena panik dan takut ketahuan orang tuanya, ia memasukkan bayi itu ke dalam ember lalu menguburnya di belakang rumah.
“Pelaku menggali tanah sedalam sekitar 30 sentimeter menggunakan cangkul kecil. Setelah itu, ia menimbunnya kembali agar tidak terlihat mencurigakan,” jelas Iyudi.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui P bertindak seorang diri tanpa bantuan siapa pun. Polisi menemukan ember hitam, cangkul kecil, dan pakaian pelaku sebagai barang bukti di lokasi kejadian.
Saat ini, pelaku masih menjalani perawatan medis dan pendampingan psikologis. Polres Kotim juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan psikolog klinis untuk memastikan kondisi mental P tetap stabil.
“Pendampingan dilakukan agar hak-hak tersangka tetap terpenuhi hingga proses peradilan,” tambah Iyudi.
Atas perbuatannya, P dijerat Pasal 80 ayat (3) dan (4) UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, serta Pasal 341 KUHP, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. Polisi juga masih menelusuri identitas pria yang diduga ayah biologis dari bayi tersebut.
“Keterangan keluarga menyebut, pelaku sempat tertutup dan tak menunjukkan tanda-tanda kehamilan,” ungkap Iyudi.
Kasus ini pun menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar memperhatikan kondisi remaja di lingkungan sekitar dan meningkatkan edukasi soal kesehatan reproduksi serta perlindungan anak.(Ati)
📍 NETIZEN BORNEO — Suara Warga Kalimantan, Mata Hati Borneo
🌐 www.netizenborneonews.com
📱 Instagram & Threads: @netizen_neo | Threads
🎥 TikTok: @netizen__neo
📘 Facebook: Netizen Borneo
📩 Email Redaksi: netizen.neo@hotmail.com
💬 WhatsApp Redaksi: Chat Sekarang