SSAMARINDA — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Samarinda menggelar operasi gabungan di sejumlah penginapan dan kos-kosan pada Rabu (8/10/2025) malam. Operasi ini melibatkan unsur TNI, Polri, dan Polisi Militer (PM). Petugas mengamankan 30 orang atau 15 pasangan bukan suami istri serta seorang manusia silver yang sering muncul di jalanan.

Kepala Satpol PP Kota Samarinda, Anis Siswanti, mengatakan kegiatan ini menjadi patroli rutin sekaligus penegakan Peraturan Daerah (Perda) di guesthouse, kos-kosan, dan hotel melati.

“Kami menemukan beberapa pasangan bukan suami istri, sehingga kami amankan,” ujar Anis Siswanti di lokasi operasi.

Petugas menyisir empat lokasi berbeda. Lokasi dengan temuan terbanyak berada di Jalan Kebaktian (8 pasangan), sisanya Jalan Merdeka (1 pasangan), Jalan Pelita (4 pasangan), dan Kos Jalan Antasari (4 pasangan).

Beberapa pasangan bukan warga Samarinda dan tidak membawa identitas diri. Sebagian mengaku menikah siri, tetapi tidak dapat menunjukkan dokumen resmi.

“Ada yang bilang menikah siri tapi suratnya tidak ada. Ada juga yang tidak membawa KTP atau bahkan tidak punya identitas sama sekali,” jelas Anis.

Petugas membawa seluruh pasangan ke kantor Satpol PP Kota Samarinda untuk pendataan dan pemeriksaan. Penyidik Bidang Penegakan Peraturan Perundang-Undangan Daerah (PPUD) memverifikasi identitas, alamat, dan status hubungan masing-masing.

“Penyidik PPUD akan memeriksa mereka. Jika terbukti melanggar, kami proses sesuai ketentuan,” tambah Anis.

Razia mengungkap pasangan dengan usia bervariasi, mulai remaja hingga lansia, dan tidak ada yang di bawah umur.

Anis juga menyoroti fenomena pertemuan melalui aplikasi daring yang kini marak digunakan untuk mencari pasangan tanpa ikatan resmi. Beberapa pasangan mengaku mengenal satu sama lain lewat aplikasi MiChat.

“Kami awasi aplikasi MiChat karena rawan disalahgunakan. Penegakan Perda juga bertujuan mencegah keresahan warga,” ujarnya.

Selain pasangan, petugas menangkap manusia silver yang sering berkeliaran. Pihak berwenang akan membina perempuan tersebut.

“Kegiatan ini bukan hanya represif. Kami ingin warga merasa aman dan nyaman. Patroli malam bagian dari tanggung jawab menjaga ketertiban umum,” pungkas Anis.

Usai razia, petugas melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mereka akan menentukan langkah pembinaan atau sanksi sesuai hukum yang berlaku.(Riz)


📍 NETIZEN BORNEO — Suara Warga Kalimantan, Mata Hati Borneo
🌐 www.netizenborneonews.com
📱 Instagram & Threads: @netizen_neo | Threads
🎥 TikTok: @netizen__neo
📘 Facebook: Netizen Borneo
📩 Email Redaksi: netizen.neo@hotmail.com
💬 WhatsApp Redaksi: Chat Sekarang